Februari 20, 2012

Teknik Menggosok Gigi

 Mencegah terbentuk karang gigi dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi yang benar, Sekurang kurang nya 2x setiap hari, yaitu: pagi hari dan malam sebelum tidur. Berkumur kumur setiap habis makan dan biasakanlah menggunakan Dental Floss (Benang Gigi).

Ada beberapa cara menggosok gigi, Untuk hasil yang maksimal dapat digabungkan beberapa cara berikut ini:


  1. Teknik horizontal yaitu gerakan ke depan dan ke belakang. Cara ini cocok untuk permukaan gigi paling atas / Permukaan Occlusal (Untuk gigi belakang), tidak dapat digunakan pada gigi depan karena dapat mengakibatkan abrasi. 
  2. Teknik bass, Bulu sikat menempel pada permukaan gusi membentuk sudut 45° dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi. Untuk rahang atas, bulu sikat digerakkan dari atas kebawah dan untuk rahang bawah dari bawah keatas. Dengan cara demikian dapat membersihkan saku gusi dan dapat memijat tepi gusi.


Jangan gunakan cara menggosok gigi seperti dibawah ini:
1. Teknik vertikal, untuk kedua rahang tertutup lalu gigi di sikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Hal ini dapat mengakibatkan Resesi gusi. 
2. Teknik sirkuler, bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi kedua rahang dalam keadaan mengatup sikat gigi digerakan membentuk lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus , Kekurangannya, bagian sela sela gigi tidak dapat dibersihkan dengan baik


Hal hal yang perlu diperhatikan agar gigi tetap bersih dan sehat :
  1.  Menggosok gigi sekurang kurang nya 2x sehari, yaitu pagi dan malam sebelum tidur
  2. Sikatlah permukaan Lidah
  3.  Biasakan berkumur kumur air putih setelah makan
  4.  Biasakan menggunakan Dental Floss (Benang Gigi)
  5.  Banyak makan buah atau sayuran yang berserat
  6.  kurangi makan makanan yang mudah menempel di gigi, seperti: Biskuit
  7.  Kurangi makan permen dan coklat

Februari 14, 2012

Abrasi Gigi

Abrasi gigi adalah hilangnya struktur gigi akibat dari keausan mekanik yang abnormal. Abrasi gigi disebabkan oleh gesekan terhadap gigi yang terlalu kuat dan terus menerus. Banyak hal yang dapat menyebabkan abrasi gigi, penyebab paling umum yaitu menyikat gigi terlalu keras.

Ciri khas abrasi gigi yang disebabkan oleh menyikat gigi yang terlalu keras yaitu terbentuknya lekuk-lekuk 'V' pada bagian leher gigi (daerah di dekat gusi). Abrasi gigi dapat mengenai permukaan email (permukaan paling luar) bahkan mencapai permukaan yang lebih dalam yaitu dentin. Apabila abrasi gigi sudah mengenai permukaan gigi yang semakin dalam (dentin gigi terbuka), maka akan menyebabkan gigi sensitif.

Sumber: http://www.detikhealth.com

Februari 13, 2012

Pembersihan Karang Gigi (Scalling)

Plak adalah sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Plak mulai mengeras oleh kalsium, fosfor, dan mineral lainnya dari air liur, maka menjadilah karang gigi atau kalkulus.


Akibat dari Karang Gigi

sebagai akibat karang gigi adalah radang gusi,  Tanda-tanda dari radang gusi adalah, gusi berwarna merah, nampak menggembung dan pada keadaan yang parah biasa disertai pendarahan bila disentuh. lebih lanjut lagi karang gigi dapat menyebabkan kerusakan tulang alveolar. Tulang alveolar adalah bagian dari tulang rahang tempat tertanamnya akar gigi. Pada keadaan ini gigi akan goyang. Akibat lain yang tak kalah mengganggu adalah bau mulut yang tidak sedap, atau halitosis.

Pembersihan karang gigi

Karang gigi yang telah terbentuk tidak bisa dihilangkan dengan menggosok gigi biasa,  hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan menggunakan kombinasi air bertekanan tinggi dan alat pembersih untuk menghilangkan karang gigi tersebut. Dokter gigi menggunakan alat yang disebut scaler

Cara Mencegah Karang Gigi

karang gigi juga dapat dijegah agar tidak muncul pada gigi anda, dibawah ini beberapa langkah untuk mencegah terbentuknya karang gigi:
  1. Jagalah kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi dua kali sehari, hal ini dapat   mencegah pembentukan plak pada permukaan email gigi.
  2. Bersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss) atau sikat interdental
  3.  Perbanyaklah minum air putih
  4.  Perbanyaklah makan buah buahan yang berserat
  5.  Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung.
  6.  Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala, 6 bulan sekali.

Februari 06, 2012

Dampak Buruk Dari Gigi Ompong

Masalah gigi ompong bukan hanya merusak penampilan seseorang, melainkan  juga bisa menjadi pemicu gangguan penyakit, terutama pencernaan.
Menurut spesialis prosthodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Prof Dr drg Suzan Elias, seseorang dengan gigi ompong umumnya mempunyai masalah dengan lambung.
"Ibaratnya kalau kacang harus ditumbuk 10 kali, ini cuma sekali sudah ditelan. Jadi lambung tidak kuat. Oleh karena itu, pada orang yang giginya tidak benar, umumnya lambungnya juga tidak benar,"
Suzan mengatakan, Tanpa adanya suatu susunan gigi yang utuh, seseorang akan mengalami masalah saat proses mengunyah makanan. Akibatnya, apabila dibiarkan terus-menerus, akan berdampak buruk pada organ lambung.
"Tapi itu tidak terjadi seketika. Artinya, dalam jangka panjang. Oleh karena itu, setiap kehilangan gigi, sebaiknya dibuatkan penggantinya. Karena dengan ada penggantinya, pengunyahan akan lebih efektif," paparnya.

Suzan menjelaskan, pada dasarnya ada 4 (empat) alasan penting yang mendasari mengapa orang dengan gigi ompong perlu untuk menggunakan gigi tiruan:
  1. Pertama, memperbaiki estetika
  2.  memperbaiki pengunyahan
  3.  memperbaiki cara bicara dan
  4.  menjaga kelestarian jaringan sekitarnya
"Jadi, kalau ada gigi yang ompong jangan dibiarkan. Harus diganti. Jika tidak, gigi yang lawannya akan turun akibat tidak mempunyai kontak. Begitu pula dengan gigi sebelahnya yang akan menyamping karena tidak ada kontak dengan gigi sebelahnya," terangnya.
Mengingat pentingnya kebutuhan masyakarat akan gigi tiruan, Suzan berharap ke depan pemerintah membuat suatu program khusus untuk mereka yang membutuhkan gigi tiruan agar dapat memperoleh pengobatan di puskesmas.

Sumber: health.kompas.com

Februari 03, 2012

Bruxicm (Kebiasaan Mengerat Gigi)

Bruxism adalah kebiasaan mengertakan dan menggesekan gigi antara rahang atas dan bawah. Hal ini terjadi pada saat tidur dan tidak disadari karena biasanya orang lain yang akan memberitahukan masalah ini. Kemungkinan yang dapat terjadi karena bruxism adalah:
  • Abrasi gigi
dimana lapisan email akan terkikis sedikit demi sedikit sehingga gigi menjadi lebih sensitif terhadap panas/dingin serta saat menggigit makanan
  • Fraktur/retak pada gigi
  • Iritasi pada pipi
berupa garis karena beradunya gigi geligi, biasa pada daerah geraham dan terjadi saat penderita tidur menyamping
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada otot dan sendi rahang
  • Perubahan pada cara menggigit/mengunyah makanan
ketajaman gigi akan terkikis dan berpengaruh saat makan. Karena perubahan ini, penderita secara tidak langsung akan diarahkan untuk menggigit menggunakan gigi yang tidak rusak/sehat.
  • Resesi pada gusi

Banyak cara untuk mengatasi bruxism,salah satunya yaitu pembuatan alat yang disebut ‘night guard’. Alat ini dibuat untuk rahang atas dan bawah sesuai dengan keadaan gigi geligi. Kegunaannya adalah untuk melindungi permukaan gigi dari gesekan dan mencegah sakit kepala dan nyeri pada sendi rahang berkembang.
Bruxism Night Guard

Sumber: dentiadental.com

Februari 02, 2012

Gangguan Sendi Rahang (TMJ Disorders)


TMJ (temporomandibular joint) adalah sendi yang melekat pada tulang tengkorak (cranium), sendi ini mempunyai fungsi untuk mengunyah, menguap, berbicara, dll. Gangguan pada sendi rahang (TMJ) menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada sendi ini.
Gangguan sendi rahang biasanya diatasi dengan terapi non-bedah (nonsurgical).

Penyebab
TMJ adalah salah satu sendi yang  merupakan gabungan kedua gerak yaitu translasi dan rotasi dalam satu sendi.

Bagian rahang bawah yang melekat pada persendian menyerupai bulatan dan melekat pada bagian tulang tengkorak (cranium) yang dilapisi oleh tulang rawan dan dipisahkan oleh cakram (disk) yang berfngsi sebagai peredam agar gerakan (mengunyah, membuka mulut, menutup mulut, dll) pada sendi tetap halus.

Gangguan pada sendi rahang dapat disebabkan oleh:

  1. Dislokasi disk
  2. Kerusakan pada tulang rawan oleh arthritis
  3. Kerusakan sendi oleh karena benturan
  4. Kelelahan dari otot pada sendi

Pada banyak kasus gangguan sendi rahang tidak dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang jelas. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan TMJ, antara lain:
  1. Wanita usia 30-50 tahun
  2. Rahang sering berbunyi klik (clicking) atau gemeretak
  3. Grinding gigi atau kerot (bruxism)
  4. Rheumatoid arthritis
  5. Fibromyalgia
  6. Benturan pada wajah atau rahang
  7. Deformitas kongenital pada tulang wajah

Gejala

Gejala-gejala yang mungkin terjadi pada gangguan sendi rahang, antara lain:

  1. Sakit atau nyeri rahang
  2. Sakit nyeri di dalam dan sekitar telinga
  3. Kesulitan atau ketidaknyamanan saat mengunyah
  4. Sakit atau nyeri di wajah
  5. Kesulitan menggerakkan rahang
  6. Sakit kepala
  7. Ketidaknyamanan saat menggigit
  8. Gigitan yang tidak merata karena ada kontak prematur pada satu atau lebih gigi
Berkonsultasilah dengan dokter gigi apabila mengalami gejala-gejala diatas.

Perawatan dan pengobatan

Perawatan dapat dilakukan dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan menggunakan alat 'bite guards' saat tidur. Dalam beberapa kasus yang lebih parah lainnya, relokasi atau perbaikan sendi dengan tindakan bedah tidak dapat dihindari.

Pengobatan

1. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
Ibuprofen atau aspirin, yang dijual bebas tidak dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat gangguan sendi rahang. Tetapi telah terbukti bahwa naproxen bersama dengan latihan peregangan otot rahang dapat membantu mengatasi gangguan sendi rahang.

2. Antidepresan trisiklik
Ketika obat ini dikonsumsi sebelum tidur makan dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan gangguan sendi rahang. Contohnya adalah amitriptilin atau nortriptyline.

Relaksasi Otot
3. Relaksan otot
Ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat (beberapa hari sampai beberapa minggu), karena obat ini merupakan obat adiktif, sehingga dosis mereka harus dikurangi secara bertahap. Carisoprodol adalah salah satu contohnya.
4. Obat kortikosteroid
Dalam kasus peradangan sendi disertai dengan rasa sakit yang parah, obat kortikosteroid dapat disuntikkan langsung ke dalam sendi rahang.

5. Botulisme toksin
Bila ini disuntikkan ke otot-otot rahang, dapat mengurangi rasa sakit saat mengunyah.
Bite Guard

Terapi

1. Bite guards
Bite guards merupakan alat yang diletakkan di atas gigi untuk mencegah agar tidak kerot saat tidur.

2. Terapi perilaku kognitif
Dalam kasus gangguan sendi rahang dapat memburuk akibat kecemasan atau stres, pasien harus dirujuk ke psikoterapis agar dapat mengelola stresnya, dikombinasikan dengan meningkatkan kesadaran dan juga mengubah perilaku.

Prosedur operasi atau lainnya

1. Terapi korektif pada gigi
Hal ini dilakukan dengan menyeimbangkan permukaan gigit dari gigi pasien, misalnya dengan mengganti mahkota jaket yang, tambalan atau gigi palsu sudah tidak sesuai.

2. Arthrocentesis
Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan ke dalam sendi melalui jarum agar inflamasi (pembengkakan) dapat hilang.

3. Bedah
Ketika semua prosedur lain gagal, pasien harus dirujuk ke dokter spesialis bedah mulut. Operasi pengangkatan atau perbaikan sendi rahang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi gangguan sendi rahang yang parah. Penggantian sendi sebagian atau seluruhnya dapat membantu menghilangkan kontak antar tulang dan meningkatkan gerakan mekanik pada sendi.

Sumber: Epharmapedia, detikhealth.com

Februari 01, 2012

Pasta Gigi Dari Cokelat

Kakao atau cokelat dari dahulu sering digunakan di seluruh dunia sebagai obat. Ekstrak kakao lebih efektif daripada fluoride dalam memerangi dan mencegah gigi berlubang. Ekstrak kakao membantu mengeraskan enamel gigi, membuat pengguna kurang rentan terhadap kerusakan gigi.

Penelitian ini dilakukan Arman Sadeghpour dari Tulane University di New Orleans, Louisiana. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menemukan suatu senyawa alami untuk membuat gigi lebih kuat.

Sadeghpour menemukan senyawa yang dapat membuat gigi lebih kuat dan senyawa tersebut terdapat dalam ekstrak dari biji kakao. Jika kakao dijadikan bahan pasta gigi, mungkin hal tersebut merupakan mimpi dari hampir setiap anak kecil. Karena coklat sangat digemari oleh hampir setiap anak kecil di seluruh dunia.

"Setelah lebih dari 4 tahun, dengan berbagai pengujian yang tidak terhitung jumlahnya, serta penelitian dan persetujuan FDA, akhirnya ide tersebut dapat terwujud. Kami jelas sangat senang jika pasta gigi cokelat akan segera hadir di berbagai toko diseluruh dunia," kata Sadeghpour seperti dilansir dari Epharmapedia, Senin (19/12/2011).

Pasta gigi cokelat tersebut akan dipasarkan dengan nama Theodent. Theodent dalam tabung cokelat dan kekuatan ekstra Theodent 300, yang akan dipasarkan di tempat praktik dokter gigi, dipasarkan secara online, dan akan tersedia di toko-toko awal tahun 2012.

Para ahli percaya bahwa, ekstrak dari kakao, benar-benar akan menggantikan fluoride sebagai komponen kunci dalam semua pasta gigi. Ekstrak dari kakao tersebut sekarang merupakan campuran yang dikenal sebagai Rennou.

Produk cokelat juga akan dipromosikan untuk memperkuat gigi. Para peneliti percaya, hal tersebut akan dapat sukses.

Para peneliti Harvard juga telah menganalisis 21 studi, yang melibatkan 2.575 peserta. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, konsumsi kakao berhubungan dengan penurunan tekanan darah, kesehatan pembuluh darah membaik, dan kadar kolesterol menjadi normal, dan beberapa manfaat kesehatan lainnya.

"Manfaat kesehatan jelas datang dari polifenol flavonoid dalam cokelat yang memiliki potensi untuk mencegah penyakit jantung. Flavonoid adalah antioksidan yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, anggur, dan kopi," kata Eric L. Ding, PhD, dari Harvard Medical School.

Hasil analisis hasil studi menunjukkan bahwa, selain menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah, konsumsi cokelat yang kaya flavonoid dapat menurunkan kolesterol buruk (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) pada orang-orang di bawah usia 50 tahun.

Konsumsi kakao kaya flavonoid juga terkait dengan penurunan faktor risiko untuk diabetes. Diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Resistensi terhadap hormon insulin, yang membantu mengatur gula darah, dapat turun pada orang-orang yang mengkonsumsi coklat kaya flavonoid, dibandingkan dengan orang-orang pada kelompok pembanding.

Konsumsi kakao kaya flavonoid juga tidak mengubah kadar trigliserida atau membuat gemuk. Trigliserida adalah jenis lemak darah yang telah dikaitkan dengan penyakit arteri koroner ketika kadarnya tinggi atau di atas normal.

Sumber: http://detikhealth.com

Januari 31, 2012

Gigi yang Sehat Dapat Kurangi Risiko Radang Paru-paru

London, Banyak orang mengira malas gosok gigi hanya menyebabkan gusi berdarah atau gigi berlubang. Padahal tak cuma itu, gigi yang tidak terawat dengan baik juga bisa memberikan dampak buruk pada organ lain antara lain memicu radang paru-paru.

Dilihat dari letaknya, posisi gigi memang agak jauh dengan paru-paru sehingga orang awam mungkin agak sulit memahami jika keduanya saling berhubungan. Masih lebih dekat jika kesehatan gigi dan mulut dihubungkan dengan risiko migrain dan sakit kepala.

Namun sebuah penelitian di Yale University menunjukkan, risiko pneumonia atau radang paru-paru cenderung meningkat ketika kesehatan gigi dan mulut tidak terjaga dengan baik. Hal ini menunjukkan, kesehatan gigi dan mulut bisa memberikan efek sistemik bagi organ lain.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap 37 pasien rumah sakit di Inggris, populasi bakteri di gigi lebih banyak ditemukan pada pasien yang menderita pneumonia. Artinya risiko pneumonia berbanding lurus dengan banyaknya bakteri yang menunjukkan tingkat kebersihan gigi pasien.

"Temuan kami ini bisa membantu upaya pencegahan pneumonia di masa yang akan datang, yakni dengan selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut," kata Dr Samit Joshi yang memimpin penelitian itu seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (29/12/2011).

Temuan ini dibenarkan oleh sebuah yayasan peduli kesehatan gigi di Inggris, British Dental Health Foundation. Menurut yayasan ini, penelitian ini bukanlah yang pertama kali membuktikan hubungan antara kebersihan gigi dengan kesehatan organ lain khususnya paru-paru.

Dr Nigel Carter, salah seorang pimpinan yayasan mengatakan bahwa bakteri di gigi bisa terhirup masuk ke paru-paru bersama dengan droplet atau bercak-bercak dahak. Dr Carter merekomendasikan, idealnya orang menggosok gigi setidaknya 2 kali sehari masing-masing selama 2 menit.

Sumber: detikhealth.com

Januari 16, 2012

Alternatif Lain Pengganti Benang Gigi


Bagian sela-sela gigi merupakan bagian yang sangat sulit untuk dibersihkan dengan sikat gigi. Bagaimanapun desain bulu sikat gigi, tetap tidak akan dapat menggantikan fungsi benang gigi atau dental floss. Kini Phillips memperkenalkan suatu alat yang diklaim dapat menggantikan fungsi benang gigi namun dengan penggunaan yang jauh lebih mudah.

Diperkenalkan pada event International Dental Show 2011 di Cologne, Jerman, alat ini diberi nama dagang Sonicare Airfloss. Dikatakan bahwa alat ini dapat membersihkan plak sampai 99% dibandingkan dengan hanya menyikat gigi saja.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Phillips, diketahui bahwa alat ini dapat menghilangkan plak sampai 99% lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi saja dan pasien merasakan penggunaan Sonicare Airfloss ini jauh lebih mudah daripada menggunakan benang gigi. Pasien juga mengatakan bahwa penggunaan alat ini lebih cepat dan lebih tidak sakit dibandingkan dengan menggunakan benang gigi.

Alat ini bekerja dengan cara menyemburkan angin dan percikan air secara cepat ke daerah sela-sela gigi dan memaksa lapisan plak untuk keluar. Dengan cara kerjanya ini, maka Sonicare Airfloss dimasukkan ke dalam kategori baru sebagai alat penjaga kebersihan mulut.


Cukup menarik memang. Namun, tidak ada salahnya untuk dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas alat ini dibandingkan dengan penggunaan benang gigi dalam membersihkan plak.


Sumber : gigisehatbadansehat.blogspot.com/

Valplast, Gigi Tiruan Yang lentur

Valplast adalah Nylon Thermoplastic yang lebih tipis dan lebih translucen dari pada gigi palsu biasa. Pasien lebih menyukai karena nyaman dan bebas metal/logam. Valplast flexibel yang tetap kuat tidak bisa patah. Valplast sangat baik dalam estetika, tidak menggunakan kawat retensi tetapi perlekatan dalam rongga mulut sangat baik. Valplast sebaiknya tidak di gunakan pada Free end unilateral atau bilateral karena akan tidak stabil. Untuk pasien dengan oral hygiene yang buruk akan menyebabkan valplast menjadi berubah warna pada plat.

Kekurangannya adalah pada gigi anterior harus menggunakan sayap labial sehingga dapat mengurangi estetika.

Keuntungan Valplast:
1. Nyaman, ringan, tipis dan flexibel
2. Menunjang estetika dan biokompatibel
3. Tidak perlu preparasi gigi dan jaringan
4. Lebih tahan lama dari pada akrilik

Indikasi Valplast:
1. Semua Klasifikasi denture kecuali yang free end
2. Pasien yang sensitif terhadap metal

Kontraindikasi:
1. Gigi semua goyang
2. Hanya terdapat 1 gigi asli

Insersi Valplast:
Sediakan air panas dalam gelas, sebelum insersi valplast direndam beberapa menit. Hal ini akan menambah flexibilitas dan adaptasi pasien terhadap valplast. Menambah kenyamanan pasien dan mudah di pasang.

Januari 12, 2012

Gigi Tak Rata Bukan Sekadar Soal Estetika



Masalah maloklusi atau kelainan bentuk rahang dan susunan gigi, seperti gigi menonjol ke depan (tonggos) atau pun cameuh (rahang bawah menonjol ke depan), sesungguhnya bukan sekadar masalah estetika semata.

Menurut drg.Amilia Jeni Susanto, gigi yang tidak rata atau maloklusi dapat menyebabkan tiga masalah cukup serius bagi pasien. Problem pertama yakni masalah yang berhubungan dengan psikososial yang berhubungan dengan estetika dan bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang percaya diri.

Kedua adalah masalah yang berkaitan dengan fungsi oral (mulut), termasuk kesulitan dalam pergerakan rahang atau tidak adanya koordinasi otot atau rasa sakit, gangguan sendi rahang, masalah pengunyahan, penelanan makanan, serta fungsi bicara. Sedangkan yang terakhir adalah kerentanan yang lebih besar terhadap trauma atau penyakit periodontal.

Dipaparkan oleh Amilia, maloklusi sebagian besar disebabkan karena faktor keturunan, namun juga bisa diakibatkan oleh kekurangan gizi yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan rahang.  Tindakan meratakan gigi (ortodonti) untuk mengatasi maloklusi menurut Amilia sebaiknya dilakukan sebelum seorang remaja memasuki usia pubertal growth spurt (PGS) atau masa percepatan pertumbuhan di mana pertumbuhan tulangnya sudah berhenti.

"Keuntungan dari tindakan ortodonti sebelum pubertas adalah bisa dilakukan tanpa pencabutan gigi. Pada umumnya masa PGS pada remaja adalah usia 16 tahun," paparnya seusai meraih gelar doktor di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (10/1/12).

Amilia menambahkan, modifikasi ortodonti yang dilakukan pada remaja biasanya adalah penggunaan alat-alat ortopedi untuk memperbaiki kelainan rahang.  "Sebaiknya anak usia 7 tahun dibawa ke dokter gigi untuk dilihat apakah mereka mengalami kelainan rahang atau tidak. Jika masalahnya adalah gigi yang tidak rata perawatannya bisa ditunda namun jika maloklusi sebaiknya dilakukan sebelum pubertas," paparnya.

Menurut hasil sebuah survei yang dilakukan Departemen Kesehatan, prevalensi maloklusi di Indonesia sangat tinggi, yakni mencapai 80 persen dari jumlah penduduk.

Sumber: Kompas.com

Januari 11, 2012

Manfaat Berciuman Untuk Kesehatan Gigi

Berciuman bisa menularkan penyakit, namun ada pula manfaatnya. Banyak penelitian membuktikan bahwa berciuman memiliki efek yang baik pada kesehatan. Tidak hanya menghilangkan stres dan membakar kalori, ciuman juga dipercaya dapat mencegah kerusakan gigi, termasuk gigi berlubang.

Apakah ini benar? Meskipun menyikat gigi secara teratur adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan gigi, beberapa studi juga menemukan bahwa berciuman sebenarnya baik untuk kesehatan, khususnya kesehatan gigi, seperti dilansir cosmeticdentistryguide.

Kuncinya ditemukan di air liur. Air liur adalah pelindung alami. Ketika sekresi dan kontak dengan gigi, air liur akan menetralisir asam yang akan terbentuk dari partikel makanan di mulut dan di antara gigi. Asam ini berpotensi membahayakan (enamel) email gigi. Air liur juga mengandung senyawa yang membunuh bakteri di mulut. Bakteri yang tertinggal di gigi akan merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Selain itu, air liur juga kaya akan kalsium dan fosfat. Kalsium adalah bahan utama pembentuk gigi. Kombinasi kalsium dan fosfat dalam air liur akan membangun kembali celah kecil di mana enamel gigi mungkin telah memudar.

Untuk menjaga produksi dan sirkulasi air liur tetap konstan, Anda perlu menjaga mulut tetap aktif. Berbicara dan makan adalah salah satu cara untuk melakukannya. Jika Anda sering berbicara dan makan, Anda mungkin tidak memiliki napas buruk, asalkan mulut tetap sehat.

Cara lain untuk menghilangkan sejumlah besar air liur adalah dengan berciuman. Ketika Anda berciuman, gerakan lidah akan menyebabkan sekresi air liur hingga satu sendok teh untuk ciuman setiap menitnya.

Air liur akan bekerja untuk menjaga gigi dalam kondisi baik, mencegah gigi berlubang dan kerusakan gigi. Tapi ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu dua pasangan yang berciuman harus menjaga kebersihan mulut yang baik. Karena selama mencium, pasangan bertukar air liur. Jika seseorang memiliki bakteri dalam mulut, maka mereka akan bertukar ke pasangan mereka.

Sikat Gigi Justin Bieber

 

JB Sonic Toothbrush

 
Sebuah perusahaan sikat gigi bernama Brush Buddies baru saja memperkenalkan rangkaian produk kesehatan gigi Justin Bieber di Amerika Serikat. Salah satunya adalah sikat gigi musikal Justin Bieber bertenaga batere. Patut dimiliki oleh semua fans Justin.

Dokter gigi menganjurkan untuk menyikat gigi minimal dengan durasi waktu 2 sampai 3 menit. Brush Buddies mencoba untuk membawa anjuran ini kepada para anak-anak dan remaja dengan membuat sikat gigi yang dapat memainkan lagu-lagu Justin Bieber dalam durasi waktu 2 menit. Dengan begitu mereka akan lebih senang untuk menyikat gigi, dan dapat menyesuaikan lama penyikatan gigi mereka dengan durasi lagu yang dimainkan.

Didesain untuk membuat acara menyikat gigi lebih menyenangkan, sikat ini dilengkapi dengan dua tombol, yang masing-masing akan memainkan 2 lagu Justin Bieber yang berbeda. Ada yang diisi dengan lagu Baby dan U Smile, ada juga yang diisi dengan Somebody to Love dan Love Me. Masing-masing lagu telah disesuaikan durasinya menjadi 2 menit sesuai dengan durasi penyikatan gigi yang dianjurkan dokter gigi.

Rangkaian produk kesehatan gigi Justin Bieber ini meliputi berbagai pilihan sikat gigi anak, remaja, dan dewasa. Atau untuk paket keluarga tersedia pula Brush Buddies' all-in-one travel kit, sehingga mereka dapat membawa sikat gigi Bieber mereka untuk berpergian. Selain sikat gigi musikal, ada pula rangkaian Justin Bieber floss dan flosser.

Rencananya produk-produk ini baru akan tersedia di pasaran bulan Juli nanti.
 
Sumber:
http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/
http://www.justinbiebertoothbrush.com/

Januari 10, 2012

Gigi Geraham Bungsu

Gigi Geraham Bungsu

Gigi geraham ketiga sering disebut juga gigi geraham bungsu. Erupsi atau tumbuh antara umur 17-21 tahun. Sering menimbulkan masalah karena biasanya tumbuh tidak sempurna dengan posisi yang tidak tepat atau impaksi.
Evolusi manusia menyebabkan berkurangnya ukuran rahang yang berhubungan dengan kondisi dan kebiasaan diet/makanan. Jadi ukuran rahang manusia sekarang cenderung makin kecil sehingga kasus gigi geraham bungsu yang impaksi sekarang cenderung meningkat.
Gigi geraham bungsu ini bisa saja tidak menimbulkan sakit saat atau sesudah erupsi sehingga kita sering tidak menyadari adanya gigi tersebut. Namun setelah timbul gejala-gejala seperti sakit kepala, telinga berdengung, sakit leher, rematik, kencing manis, gangguan jantung, gangguan pada kulit, badan cepat lelah atau gejala-gejala lain pada tubuh yang tidak bisa diobati maka gigi ini mulai dicurigai sebagai penyebab, sehingga penderita dirujuk ke dokter gigi. Tindakan ini memang tepat mengingat gigi bungsu bisa menimbulkan bermacam-macam masalah baik sistemik (seperti gejala-gejala tersebut di atas) maupun gejala lokal, seperti:
1. Pericoronitis.
Posisi gigi yang belum erupsi sempurna akan memudahkan makanan, debris dan bakteri terjebak di bawah gusi yang di bawahnya terdapat gigi bungsu sehingga menyebabkan infeksi pada gusi yang disebut pericoronitis. Jika tidak segera ditangani infeksi tersebut akan menyebar ke tenggorokan atau leher.
pericoronitis
Pericoronitis

2. Crowding gigi / gigi berjejal.
Gigi impaksi dapat mendorong gigi-gigi lain di depannya sehingga bergerak dan berubah posisi.
gigi crowding
Gigi crowding
3. Gigi berlubang
Posisi gigi impaksi sulit dijangkau sehingga sulit dibersihkan dan menjadi berlubang.
gigi berlubang

4. Merusak gigi depannya.
Tidak hanya gigi impaksinya saja yang berlubang tetapi gigi di depannya juga berlubang karena sulit dibersihkan.
6. Kista.
Gigi impaksi tumbuh dalam suatu selaput. Jika selaput tersebut menetap dalam tulang rahang, dapat terisi oleh cairan yang akhirnya membentuk kista yang dapat merusak tulang, gigi dan saraf.
gbr 7a
Kista
7. Tumor / Karsinoma.
gbr 8 tumor
Tumor

Pencabutan gigi geraham bungsu pada usia 12-18 tahun dikenal dengan pencabutan preventif dan ini sangat dianjurkan mengingat pada usia tersebut akar gigi masih pendek sehingga memudahkan operasi dan mempercepat waktu penyembuhan dan menghindari terkenanya saraf pada rahang
Setelah operasi gigi geraham bungsu pasien akan mengalami pembengkakan 3-4 hari
yang merupakan reaksi normal dari tubuh untuk penyembuhan. Pasien yang menjalani operasi gigi geraham bungsu cukup mendapat antibiotika, analgetik / penahan sakit dan obat anti inflamasi / anti radang. Setelah satu minggu benang jahitan dapat dibuka dan obat sudah dapat dihentikan.
Dengan demikian pencabutan gigi geraham bungsu merupakan tindakan yang bijaksana sebab mencegah komplikasi yang lebih buruk dan kekhawatiran akan efek operasi tidak akan terjadi sebab dilakukan pada usia yang tepat.

Perawatan Gigi Berlubang Tanpa Dibor dan Ditambal

Gigi dengan Tambalan

Selama bertahun-tahun perawatan gigi berlubang adalah dengan cara penambalan. Tidak sedikit orang yang menghindari karena takut dengan bor dokter gigi. Namun untuk dekade ke berikutnya, perawatan gigi berlubang akan beralih menjadi regenerasi gigi.

Para peneliti ternyata sedang dalam tahap menemukan suatu bahan kimia yang dapat menumbuhkan kembali email dan dentin atau tulang gigi yang tentu saja kekuatan dan ketahanan alaminya lebih baik jika dibandingkan denga bahan tambal yang ada sekarang seperti amalgam, keramik, dan lain sebagainya.

Yang dilakukan dengan teknik ini adalah sedini mungkin menangkap kerusakan gigi dan meremineralisasi atau mengembalikan mineral-mineral gigi yang telah hilang, begitu dikatakan Sally Marshall seorang profesor dari University of California di San Francisco.

Teknik dari Prof. Marshall ini, yang juga telah dipublikasikan di Journal of Structural Biology, merupakan suatu teknik yang memfokuskan terhadap penumbuhan kembali dentin pada gigi yang rusak atau berlubang dengan bantuan suatu larutan ion yang mengandung kalsium.

Dalam penelitiannya, dengan meletakan lapisan dari larutan ini pada sampel gigi yang digunakan, Marshall telah berhasil meremineralisasi beberapa bagian dari gigi. Sekarang tantangannya adalah membuat kristal untuk tumbuh kembali. Untuk dapat sembuh dengan baik, kristal harus terbentuk dari bawah. Namun Marshall masih belum yakin apakah hal ini sudah terjadi atau tidak. Dia percaya bahwa dalam beberapa tahun ke depan dia akan menemukan caranya untuk mengembalikan fungsionalitas dari dentin.

Sebenarnya proses remineralisasi ini juga bisa terjadi secara alami maupun dengan perawatan.
Secara alami gigi dapat mengalami remineralisasi dari mineral-mineral yang terdapat pada saliva atau air liur. Proses ini merupakan pertahanan alami gigi terhadap kerusakan, dan hanya dapat dicapai dengan menjaga oral hygiene atau kebersihan mulut.

Sedangkan dengan perawatan, remineralisasi gigi ini dapat dilakukan melalui perawatan topical fluor di dokter gigi ataupun dengan penggunaan pasta gigi berfluoride. Namun sampai sekarang, proses remineralisasi ini hanya bersifat pencegahan, pencegahan terhadap kerusakan gigi yang lebih lanjut. Belum ditemukan cara mengembalikan struktur gigi yang hilang sampai Prof. Marshall melakukan penelitiannya ini.

Ada juga suatu artikel yang mengatakan bahwa sedang dalam tahap pengembangan suatu prosedur menumbuhkan gigi baru dari sel plasenta. Sehigga kelak, kehilangan gigi tidak akan menjadi masalah lagi. Kita harapkan saja hal-hal ini bisa cepat terjadi

Januari 09, 2012

Tips cara Merawat Gigi

Cara Menggosok Gigi
Cara-cara Perawatan Gigi

Merawat gigi perlu dilakukan sedini mungkin. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam merawat gigi adalah sebagai berikut:

  * Gosok gigi minimal 2 kali sehari.
  * Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi yang bulunya lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi.
  * Jangan lupa sikat lidah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri yang dapat menyebabkan bau mulut.
  * Gunakan pasta gigi yang mencantumkan ADA untuk memastikan kandungan
     fluoride cukup untuk mencegah lubang dan kerusakan gigi.
  * Gunakan obat kumur.
  * Benang gigi, pengunaan benang gigi sekali sehari dianjurkan untuk
     mengangkat plak yang tidak dapat disentuh sikat gigi dan obat kumur.
  * Permen karet tanpa gula, mengunyah permen karet tanpa gula dapat
     meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi.
  * Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis, seperti
     sirup, permen, dan cokelat.
  * Minum air setelah makan.
  * Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar. Selain baik untuk
     kesehatan, seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi.
  * Makanlah makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju,
     telur, teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar.


      Konsultasi ke Dokter Gigi

Pada kenyataannya, perawatan gigi yang dilakukan secara personal
(menyikat gigi dll.) tidaklah cukup. Gigi juga memerlukan perawatan
secara profesional, terlebih pada gigi sensitif atau gigi yang telah
terlanjur mengalami kerusakan, misalnya, gigi berlubang.

  * *Periksa setiap 6 bulan sekali*
      Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi secara teratur setiap 6 bulan sekali. Konsultasi ke dokter gigi
      diperlukan untuk mendapatkan tahap-tahap perawatan gigi, terutama pada gigi yang bermasalah.
  * *Patuhi jadwal perawatan*
      Jika gigi bermasalah, jangan lupa untuk menanyakan kepada dokter
      akibat yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan dokter gigi.
      Patuhi jadwal perawatan dan jangan ke dokter gigi hanya ketika merasa
      sakit gigi, Karena keterlambatan penanganan dapat menyebabkan
      penyakit yang lebih serius lagi.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan