Februari 20, 2012

Teknik Menggosok Gigi

 Mencegah terbentuk karang gigi dapat dilakukan dengan cara menggosok gigi yang benar, Sekurang kurang nya 2x setiap hari, yaitu: pagi hari dan malam sebelum tidur. Berkumur kumur setiap habis makan dan biasakanlah menggunakan Dental Floss (Benang Gigi).

Ada beberapa cara menggosok gigi, Untuk hasil yang maksimal dapat digabungkan beberapa cara berikut ini:


  1. Teknik horizontal yaitu gerakan ke depan dan ke belakang. Cara ini cocok untuk permukaan gigi paling atas / Permukaan Occlusal (Untuk gigi belakang), tidak dapat digunakan pada gigi depan karena dapat mengakibatkan abrasi. 
  2. Teknik bass, Bulu sikat menempel pada permukaan gusi membentuk sudut 45° dengan panjang gigi dan diarahkan ke akar gigi. Untuk rahang atas, bulu sikat digerakkan dari atas kebawah dan untuk rahang bawah dari bawah keatas. Dengan cara demikian dapat membersihkan saku gusi dan dapat memijat tepi gusi.


Jangan gunakan cara menggosok gigi seperti dibawah ini:
1. Teknik vertikal, untuk kedua rahang tertutup lalu gigi di sikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah. Hal ini dapat mengakibatkan Resesi gusi. 
2. Teknik sirkuler, bulu sikat ditempelkan tegak lurus pada permukaan gigi kedua rahang dalam keadaan mengatup sikat gigi digerakan membentuk lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan bawah dapat disikat sekaligus , Kekurangannya, bagian sela sela gigi tidak dapat dibersihkan dengan baik


Hal hal yang perlu diperhatikan agar gigi tetap bersih dan sehat :
  1.  Menggosok gigi sekurang kurang nya 2x sehari, yaitu pagi dan malam sebelum tidur
  2. Sikatlah permukaan Lidah
  3.  Biasakan berkumur kumur air putih setelah makan
  4.  Biasakan menggunakan Dental Floss (Benang Gigi)
  5.  Banyak makan buah atau sayuran yang berserat
  6.  kurangi makan makanan yang mudah menempel di gigi, seperti: Biskuit
  7.  Kurangi makan permen dan coklat

Februari 14, 2012

Abrasi Gigi

Abrasi gigi adalah hilangnya struktur gigi akibat dari keausan mekanik yang abnormal. Abrasi gigi disebabkan oleh gesekan terhadap gigi yang terlalu kuat dan terus menerus. Banyak hal yang dapat menyebabkan abrasi gigi, penyebab paling umum yaitu menyikat gigi terlalu keras.

Ciri khas abrasi gigi yang disebabkan oleh menyikat gigi yang terlalu keras yaitu terbentuknya lekuk-lekuk 'V' pada bagian leher gigi (daerah di dekat gusi). Abrasi gigi dapat mengenai permukaan email (permukaan paling luar) bahkan mencapai permukaan yang lebih dalam yaitu dentin. Apabila abrasi gigi sudah mengenai permukaan gigi yang semakin dalam (dentin gigi terbuka), maka akan menyebabkan gigi sensitif.

Sumber: http://www.detikhealth.com

Februari 13, 2012

Pembersihan Karang Gigi (Scalling)

Plak adalah sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Plak mulai mengeras oleh kalsium, fosfor, dan mineral lainnya dari air liur, maka menjadilah karang gigi atau kalkulus.


Akibat dari Karang Gigi

sebagai akibat karang gigi adalah radang gusi,  Tanda-tanda dari radang gusi adalah, gusi berwarna merah, nampak menggembung dan pada keadaan yang parah biasa disertai pendarahan bila disentuh. lebih lanjut lagi karang gigi dapat menyebabkan kerusakan tulang alveolar. Tulang alveolar adalah bagian dari tulang rahang tempat tertanamnya akar gigi. Pada keadaan ini gigi akan goyang. Akibat lain yang tak kalah mengganggu adalah bau mulut yang tidak sedap, atau halitosis.

Pembersihan karang gigi

Karang gigi yang telah terbentuk tidak bisa dihilangkan dengan menggosok gigi biasa,  hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi. Dokter gigi akan menggunakan kombinasi air bertekanan tinggi dan alat pembersih untuk menghilangkan karang gigi tersebut. Dokter gigi menggunakan alat yang disebut scaler

Cara Mencegah Karang Gigi

karang gigi juga dapat dijegah agar tidak muncul pada gigi anda, dibawah ini beberapa langkah untuk mencegah terbentuknya karang gigi:
  1. Jagalah kebersihan mulut dengan cara menyikat gigi dua kali sehari, hal ini dapat   mencegah pembentukan plak pada permukaan email gigi.
  2. Bersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi (dental floss) atau sikat interdental
  3.  Perbanyaklah minum air putih
  4.  Perbanyaklah makan buah buahan yang berserat
  5.  Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula dan tepung.
  6.  Lakukan pemeriksaan gigi secara berkala, 6 bulan sekali.

Februari 06, 2012

Dampak Buruk Dari Gigi Ompong

Masalah gigi ompong bukan hanya merusak penampilan seseorang, melainkan  juga bisa menjadi pemicu gangguan penyakit, terutama pencernaan.
Menurut spesialis prosthodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Prof Dr drg Suzan Elias, seseorang dengan gigi ompong umumnya mempunyai masalah dengan lambung.
"Ibaratnya kalau kacang harus ditumbuk 10 kali, ini cuma sekali sudah ditelan. Jadi lambung tidak kuat. Oleh karena itu, pada orang yang giginya tidak benar, umumnya lambungnya juga tidak benar,"
Suzan mengatakan, Tanpa adanya suatu susunan gigi yang utuh, seseorang akan mengalami masalah saat proses mengunyah makanan. Akibatnya, apabila dibiarkan terus-menerus, akan berdampak buruk pada organ lambung.
"Tapi itu tidak terjadi seketika. Artinya, dalam jangka panjang. Oleh karena itu, setiap kehilangan gigi, sebaiknya dibuatkan penggantinya. Karena dengan ada penggantinya, pengunyahan akan lebih efektif," paparnya.

Suzan menjelaskan, pada dasarnya ada 4 (empat) alasan penting yang mendasari mengapa orang dengan gigi ompong perlu untuk menggunakan gigi tiruan:
  1. Pertama, memperbaiki estetika
  2.  memperbaiki pengunyahan
  3.  memperbaiki cara bicara dan
  4.  menjaga kelestarian jaringan sekitarnya
"Jadi, kalau ada gigi yang ompong jangan dibiarkan. Harus diganti. Jika tidak, gigi yang lawannya akan turun akibat tidak mempunyai kontak. Begitu pula dengan gigi sebelahnya yang akan menyamping karena tidak ada kontak dengan gigi sebelahnya," terangnya.
Mengingat pentingnya kebutuhan masyakarat akan gigi tiruan, Suzan berharap ke depan pemerintah membuat suatu program khusus untuk mereka yang membutuhkan gigi tiruan agar dapat memperoleh pengobatan di puskesmas.

Sumber: health.kompas.com

Februari 03, 2012

Bruxicm (Kebiasaan Mengerat Gigi)

Bruxism adalah kebiasaan mengertakan dan menggesekan gigi antara rahang atas dan bawah. Hal ini terjadi pada saat tidur dan tidak disadari karena biasanya orang lain yang akan memberitahukan masalah ini. Kemungkinan yang dapat terjadi karena bruxism adalah:
  • Abrasi gigi
dimana lapisan email akan terkikis sedikit demi sedikit sehingga gigi menjadi lebih sensitif terhadap panas/dingin serta saat menggigit makanan
  • Fraktur/retak pada gigi
  • Iritasi pada pipi
berupa garis karena beradunya gigi geligi, biasa pada daerah geraham dan terjadi saat penderita tidur menyamping
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada otot dan sendi rahang
  • Perubahan pada cara menggigit/mengunyah makanan
ketajaman gigi akan terkikis dan berpengaruh saat makan. Karena perubahan ini, penderita secara tidak langsung akan diarahkan untuk menggigit menggunakan gigi yang tidak rusak/sehat.
  • Resesi pada gusi

Banyak cara untuk mengatasi bruxism,salah satunya yaitu pembuatan alat yang disebut ‘night guard’. Alat ini dibuat untuk rahang atas dan bawah sesuai dengan keadaan gigi geligi. Kegunaannya adalah untuk melindungi permukaan gigi dari gesekan dan mencegah sakit kepala dan nyeri pada sendi rahang berkembang.
Bruxism Night Guard

Sumber: dentiadental.com

Februari 02, 2012

Gangguan Sendi Rahang (TMJ Disorders)


TMJ (temporomandibular joint) adalah sendi yang melekat pada tulang tengkorak (cranium), sendi ini mempunyai fungsi untuk mengunyah, menguap, berbicara, dll. Gangguan pada sendi rahang (TMJ) menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada sendi ini.
Gangguan sendi rahang biasanya diatasi dengan terapi non-bedah (nonsurgical).

Penyebab
TMJ adalah salah satu sendi yang  merupakan gabungan kedua gerak yaitu translasi dan rotasi dalam satu sendi.

Bagian rahang bawah yang melekat pada persendian menyerupai bulatan dan melekat pada bagian tulang tengkorak (cranium) yang dilapisi oleh tulang rawan dan dipisahkan oleh cakram (disk) yang berfngsi sebagai peredam agar gerakan (mengunyah, membuka mulut, menutup mulut, dll) pada sendi tetap halus.

Gangguan pada sendi rahang dapat disebabkan oleh:

  1. Dislokasi disk
  2. Kerusakan pada tulang rawan oleh arthritis
  3. Kerusakan sendi oleh karena benturan
  4. Kelelahan dari otot pada sendi

Pada banyak kasus gangguan sendi rahang tidak dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang jelas. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gangguan TMJ, antara lain:
  1. Wanita usia 30-50 tahun
  2. Rahang sering berbunyi klik (clicking) atau gemeretak
  3. Grinding gigi atau kerot (bruxism)
  4. Rheumatoid arthritis
  5. Fibromyalgia
  6. Benturan pada wajah atau rahang
  7. Deformitas kongenital pada tulang wajah

Gejala

Gejala-gejala yang mungkin terjadi pada gangguan sendi rahang, antara lain:

  1. Sakit atau nyeri rahang
  2. Sakit nyeri di dalam dan sekitar telinga
  3. Kesulitan atau ketidaknyamanan saat mengunyah
  4. Sakit atau nyeri di wajah
  5. Kesulitan menggerakkan rahang
  6. Sakit kepala
  7. Ketidaknyamanan saat menggigit
  8. Gigitan yang tidak merata karena ada kontak prematur pada satu atau lebih gigi
Berkonsultasilah dengan dokter gigi apabila mengalami gejala-gejala diatas.

Perawatan dan pengobatan

Perawatan dapat dilakukan dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan menggunakan alat 'bite guards' saat tidur. Dalam beberapa kasus yang lebih parah lainnya, relokasi atau perbaikan sendi dengan tindakan bedah tidak dapat dihindari.

Pengobatan

1. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID)
Ibuprofen atau aspirin, yang dijual bebas tidak dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit akibat gangguan sendi rahang. Tetapi telah terbukti bahwa naproxen bersama dengan latihan peregangan otot rahang dapat membantu mengatasi gangguan sendi rahang.

2. Antidepresan trisiklik
Ketika obat ini dikonsumsi sebelum tidur makan dapat digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit yang terkait dengan gangguan sendi rahang. Contohnya adalah amitriptilin atau nortriptyline.

Relaksasi Otot
3. Relaksan otot
Ini dapat digunakan dalam waktu yang relatif singkat (beberapa hari sampai beberapa minggu), karena obat ini merupakan obat adiktif, sehingga dosis mereka harus dikurangi secara bertahap. Carisoprodol adalah salah satu contohnya.
4. Obat kortikosteroid
Dalam kasus peradangan sendi disertai dengan rasa sakit yang parah, obat kortikosteroid dapat disuntikkan langsung ke dalam sendi rahang.

5. Botulisme toksin
Bila ini disuntikkan ke otot-otot rahang, dapat mengurangi rasa sakit saat mengunyah.
Bite Guard

Terapi

1. Bite guards
Bite guards merupakan alat yang diletakkan di atas gigi untuk mencegah agar tidak kerot saat tidur.

2. Terapi perilaku kognitif
Dalam kasus gangguan sendi rahang dapat memburuk akibat kecemasan atau stres, pasien harus dirujuk ke psikoterapis agar dapat mengelola stresnya, dikombinasikan dengan meningkatkan kesadaran dan juga mengubah perilaku.

Prosedur operasi atau lainnya

1. Terapi korektif pada gigi
Hal ini dilakukan dengan menyeimbangkan permukaan gigit dari gigi pasien, misalnya dengan mengganti mahkota jaket yang, tambalan atau gigi palsu sudah tidak sesuai.

2. Arthrocentesis
Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan ke dalam sendi melalui jarum agar inflamasi (pembengkakan) dapat hilang.

3. Bedah
Ketika semua prosedur lain gagal, pasien harus dirujuk ke dokter spesialis bedah mulut. Operasi pengangkatan atau perbaikan sendi rahang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi gangguan sendi rahang yang parah. Penggantian sendi sebagian atau seluruhnya dapat membantu menghilangkan kontak antar tulang dan meningkatkan gerakan mekanik pada sendi.

Sumber: Epharmapedia, detikhealth.com

Februari 01, 2012

Pasta Gigi Dari Cokelat

Kakao atau cokelat dari dahulu sering digunakan di seluruh dunia sebagai obat. Ekstrak kakao lebih efektif daripada fluoride dalam memerangi dan mencegah gigi berlubang. Ekstrak kakao membantu mengeraskan enamel gigi, membuat pengguna kurang rentan terhadap kerusakan gigi.

Penelitian ini dilakukan Arman Sadeghpour dari Tulane University di New Orleans, Louisiana. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menemukan suatu senyawa alami untuk membuat gigi lebih kuat.

Sadeghpour menemukan senyawa yang dapat membuat gigi lebih kuat dan senyawa tersebut terdapat dalam ekstrak dari biji kakao. Jika kakao dijadikan bahan pasta gigi, mungkin hal tersebut merupakan mimpi dari hampir setiap anak kecil. Karena coklat sangat digemari oleh hampir setiap anak kecil di seluruh dunia.

"Setelah lebih dari 4 tahun, dengan berbagai pengujian yang tidak terhitung jumlahnya, serta penelitian dan persetujuan FDA, akhirnya ide tersebut dapat terwujud. Kami jelas sangat senang jika pasta gigi cokelat akan segera hadir di berbagai toko diseluruh dunia," kata Sadeghpour seperti dilansir dari Epharmapedia, Senin (19/12/2011).

Pasta gigi cokelat tersebut akan dipasarkan dengan nama Theodent. Theodent dalam tabung cokelat dan kekuatan ekstra Theodent 300, yang akan dipasarkan di tempat praktik dokter gigi, dipasarkan secara online, dan akan tersedia di toko-toko awal tahun 2012.

Para ahli percaya bahwa, ekstrak dari kakao, benar-benar akan menggantikan fluoride sebagai komponen kunci dalam semua pasta gigi. Ekstrak dari kakao tersebut sekarang merupakan campuran yang dikenal sebagai Rennou.

Produk cokelat juga akan dipromosikan untuk memperkuat gigi. Para peneliti percaya, hal tersebut akan dapat sukses.

Para peneliti Harvard juga telah menganalisis 21 studi, yang melibatkan 2.575 peserta. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, konsumsi kakao berhubungan dengan penurunan tekanan darah, kesehatan pembuluh darah membaik, dan kadar kolesterol menjadi normal, dan beberapa manfaat kesehatan lainnya.

"Manfaat kesehatan jelas datang dari polifenol flavonoid dalam cokelat yang memiliki potensi untuk mencegah penyakit jantung. Flavonoid adalah antioksidan yang biasanya ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, teh, anggur, dan kopi," kata Eric L. Ding, PhD, dari Harvard Medical School.

Hasil analisis hasil studi menunjukkan bahwa, selain menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan pembuluh darah, konsumsi cokelat yang kaya flavonoid dapat menurunkan kolesterol buruk (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) pada orang-orang di bawah usia 50 tahun.

Konsumsi kakao kaya flavonoid juga terkait dengan penurunan faktor risiko untuk diabetes. Diabetes juga merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.

Resistensi terhadap hormon insulin, yang membantu mengatur gula darah, dapat turun pada orang-orang yang mengkonsumsi coklat kaya flavonoid, dibandingkan dengan orang-orang pada kelompok pembanding.

Konsumsi kakao kaya flavonoid juga tidak mengubah kadar trigliserida atau membuat gemuk. Trigliserida adalah jenis lemak darah yang telah dikaitkan dengan penyakit arteri koroner ketika kadarnya tinggi atau di atas normal.

Sumber: http://detikhealth.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Lady Gaga, Salman Khan